SOPHIA DAN PEKAN FRANKOFONIE
SOPHIA & PEKAN FRANKOFONIE IFI SURABAYA
Prenez la parole, Sampaikan pendapatmu !
Pada Sabtu 22 Maret 2025 Sophia bersama kawan- kawannya mengikuti rangkaian kegiatan Frankofonie di tempatnya belajar bahasa Prancis, Institut Français Indonèsie (IFI) Surabaya. Frankofonie adalah sebuah rangkaian acara di tempat Sophia belajar bahasa Prancis, IFI yg merupakan bagian dari Pekan Francophonie international di seluruh dunia. Frankofonie sendiri merupakan sebuah peringatan hari berbahasa Prancis Internasional yg dirayakan setiap tahun pd tgl 20 Maret, tahun ini digelar pd 17- 22 Maret 2025 dg tema " Prenez la parole" atau " Sampaikan pendapatmu". Di Indonesia pelaksanaan Pekan Frankofonie tdk hanya dilakukan di IFI Surabaya saja tetapi jg di bbrp kota di Indonesia lainnya seperti di Jakarta, Medan, Jogyakarta, Bali, Makasar dan Semarang.
Frankofoni, berdiri sejak 1970, sebenarnya adalah sebuah komunitas orang atau negara di dunia yg memiliki penutur berbahasa Prancis, yg saat ini berjumlah sekitar 700 juta atau lebih. Lembaga atau organisasi ini bernama Organisasi Frankofonie Internasional ( OIF), ada di hampir 93 negara, sebagian besar adalah negara Persemakmuran Prancis yg tersebar di 5 benua. Selain kegiatan bahasa Prancis, Frankofonie jg mengadakan berbagai acara lainnya yg menarik seperti Musik,Cinema, seni pertunjukkan, gastronomi sains, debat/ diskusi akademik,dsb. Rangkaian kegiatan ini tentu memiliki berbagai tujuan dan memberi kesempatan kepada peserta yg mengikuti utk mengembangkan wawasan, kreatifitas, dan kesempatan bertukar pikiran, khususnya bagi anak- anak atau para pelajar.
Prancis dg slogannya yg sangat terkenal dunia yaitu Libertè, Ègalitè, Fraternitè, yaitu Kebebasan, Keadilan, Persaudaraan, sangat memberikan inspirasi bagi masyarakat di seluruh dunia. Sebuah cita- cita revolusi Prancis yg memberikan semangat bagi cita- cita revolusi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak temuan ilmu dan teknologi di dunia berasal dari Prancis, yg sangat bermanfaat bagi dunia. Di samping sebagai pusat ilmu pengetahuan, Prancis memiliki sebuah kota yg terkenal di dunia, yaitu Paris, sebagai pusat mode dunia dan merupakan impian semua orang, khususnya wanita untuk mengunjunginya.
Ce n'est pas la mer à boire" atau "Bukan masalah besar". Semoga, dengan belajar bahasa Prancis bisa mengantarkan Sophia untuk belajar ilmu pengetahuan tinggi di Perancis dan bisa mengunjungi kota Paris. Prancis adalah negara impian bagi peminat ilmu pengetahuan dan filsafat, seperti papanya Sophia yg gemar membaca filsafat yg ditulis oleh para filsuf besar dari Perancis, dari mulai abad pencerahan Voltaire, JJ Rousseau, Montesquieu, dan Rene Decartes dg ucapan terkenalnya " Cogito, ergo sum". Bahkan filsafat eksistensialisme, dg tokoh utamanya Jean Paul Sartre, yg memberikan kebebasan bagi manusia dg pemikirannya yg sangat progresif yaitu "Eksistensi mendahului esensi", dimana manusia mempunyai kebebasan sepenuhnya atas dirinya sendiri. Juga Jean Baudrillard dg Hiper realitasnya.
Gambar : Sophia mengikuti lomba mewarnai gambar di Perpustakaan IFI, Surabaya.
Semoga apa yg terbaik diterima Sophia dari kedua orang tuanya saat ini dapat memberinya jalan terbaik bagi masa depannya, seperti sebuah quotes Albert Camus : " La vraie gènèrosite envers l'avenir consiste à tout donner au prèsent" atau Kemurahan hati sejati tehadap masa depan adalah memberikan segalanya untuk saat ini"
Dan memberikan pendidikan terbaik buat Sophia merupakan bentuk cinta dan kasih sayang dari kedua orangtuanya seperti sebuah quotes yg berbunyi :"Il n'y qu'un bonheur dans la vie, c'est d'aimer et d'etre aimè" oleh George Sand. Artinya "Hanya ada satu kebahagiaan dalam hidup, yaitu mencintai dan dicintai"
Semoga melalui IFI, impian Sophia untuk belajar di Prancis menjadi kenyataan bagi Sophia.
Salam.
Surabaya, 23 Maret 25
Philosophia- Suyitno ( jalantolwisata.blogspot.com)
Disclamer : Tulisan ini mengabadikan acara Sophia yg semata untuk kepentingan pribadi/ keluarga dan tidak mewakili kepentingan organisasi apapun. Penyebutan produk, pihak tertentu, atau siapapun yg berafiliasi dg satu hal didalamnya, semata hanya krn merupakan bagian aktifitas yg tdk terpisahkan.
Prenez la parole, Sampaikan pendapatmu !
Pada Sabtu 22 Maret 2025 Sophia bersama kawan- kawannya mengikuti rangkaian kegiatan Frankofonie di tempatnya belajar bahasa Prancis, Institut Français Indonèsie (IFI) Surabaya. Frankofonie adalah sebuah rangkaian acara di tempat Sophia belajar bahasa Prancis, IFI yg merupakan bagian dari Pekan Francophonie international di seluruh dunia. Frankofonie sendiri merupakan sebuah peringatan hari berbahasa Prancis Internasional yg dirayakan setiap tahun pd tgl 20 Maret, tahun ini digelar pd 17- 22 Maret 2025 dg tema " Prenez la parole" atau " Sampaikan pendapatmu". Di Indonesia pelaksanaan Pekan Frankofonie tdk hanya dilakukan di IFI Surabaya saja tetapi jg di bbrp kota di Indonesia lainnya seperti di Jakarta, Medan, Jogyakarta, Bali, Makasar dan Semarang.
Frankofoni, berdiri sejak 1970, sebenarnya adalah sebuah komunitas orang atau negara di dunia yg memiliki penutur berbahasa Prancis, yg saat ini berjumlah sekitar 700 juta atau lebih. Lembaga atau organisasi ini bernama Organisasi Frankofonie Internasional ( OIF), ada di hampir 93 negara, sebagian besar adalah negara Persemakmuran Prancis yg tersebar di 5 benua. Selain kegiatan bahasa Prancis, Frankofonie jg mengadakan berbagai acara lainnya yg menarik seperti Musik,Cinema, seni pertunjukkan, gastronomi sains, debat/ diskusi akademik,dsb. Rangkaian kegiatan ini tentu memiliki berbagai tujuan dan memberi kesempatan kepada peserta yg mengikuti utk mengembangkan wawasan, kreatifitas, dan kesempatan bertukar pikiran, khususnya bagi anak- anak atau para pelajar.
Gambar : Sophia,bersama papa dan maminya di IFI Surabaya
Frankofonie, menurut kami, memiliki visi misi yg sangat mulia dlm memperkenalkan atau mempromosikan budaya multikulturalisme, demokrasi, nilai- nilai perdamaian, HAM dan tentu tdk ketinggalan adalah bahasa Prancis sebagai bahasa internasional atau bahasa Ilmu Pengetahuan/ Filsafat dunia. Pada saat ini secara fakta, bahasa Prancis
merupakan bahasa resmi yg digunakan dlm organisasi PBB sejak 1945 selain bahasa Mandarin, Arab, Inggris,Rusia, & Spanyol, bahkan berdasarkan berbagai informasi yg ada, bahasa Prancis merupakan bahasa ke 2 yg dipelajari di seluruh dunia, atau bahasa ke 4 yg digunakan dlm pencarian internet di dunia.
Sebagai informasi, saat ini bahasa Prancis merupakan bahasa kedua yg dipergunakan dlm berbagai diskusi di PBB, dan jg bahasa yg banyak dipelajari pelajar / mahasiswa di dunia, dg jumlah sekitar 144 juta pelajar.
Seperti sebuah ungkapan bijak dari Prancis : " Vouloir, c'est pouvoir" atau " Dimana ada kemauan,disitu ada jalan". Dan ungkapan inilah, salah satu yg membuat Sophia tertarik utk mempelajari bahasa Prancis di IFI, dg harapan agar di masa depan bisa belajar di Prancis negara pusat ilmu pengetahuan dan filsafat terdepan di dunia. Salah satu cita-cita Sophia, disamping belajar di Perancis atau negara Eropa lainnya sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban dunia, tentu didorong oleh keinginan progresif kedua orang tuanya, khususnya maminya yg menginginkan putrinya mendapat beasiswa di Perancis. Bahkan saat ini maminya Sophia jg sedang mengikuti program Duolingo, bahasa Prancis, untuk mengimbangi dan dapat mempraktekkan berbicara bahasa Prancis sehari- hari di rumah.
Di Indonesia, bahasa/sastra Prancis banyak memiliki peminat, terbukti saat ini terdapat tidak kurang 15 Universitas yg menyediakan fakultas atau jurusan Bahasa Prancis, bahkan pada 500 SMA di Indonesia telah mengajarkan bahasa Prancis bagi para siswanya.
Frankofonie, menurut kami, memiliki visi misi yg sangat mulia dlm memperkenalkan atau mempromosikan budaya multikulturalisme, demokrasi, nilai- nilai perdamaian, HAM dan tentu tdk ketinggalan adalah bahasa Prancis sebagai bahasa internasional atau bahasa Ilmu Pengetahuan/ Filsafat dunia. Pada saat ini secara fakta, bahasa Prancis
merupakan bahasa resmi yg digunakan dlm organisasi PBB sejak 1945 selain bahasa Mandarin, Arab, Inggris,Rusia, & Spanyol, bahkan berdasarkan berbagai informasi yg ada, bahasa Prancis merupakan bahasa ke 2 yg dipelajari di seluruh dunia, atau bahasa ke 4 yg digunakan dlm pencarian internet di dunia.
Sebagai informasi, saat ini bahasa Prancis merupakan bahasa kedua yg dipergunakan dlm berbagai diskusi di PBB, dan jg bahasa yg banyak dipelajari pelajar / mahasiswa di dunia, dg jumlah sekitar 144 juta pelajar.
Seperti sebuah ungkapan bijak dari Prancis : " Vouloir, c'est pouvoir" atau " Dimana ada kemauan,disitu ada jalan". Dan ungkapan inilah, salah satu yg membuat Sophia tertarik utk mempelajari bahasa Prancis di IFI, dg harapan agar di masa depan bisa belajar di Prancis negara pusat ilmu pengetahuan dan filsafat terdepan di dunia. Salah satu cita-cita Sophia, disamping belajar di Perancis atau negara Eropa lainnya sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban dunia, tentu didorong oleh keinginan progresif kedua orang tuanya, khususnya maminya yg menginginkan putrinya mendapat beasiswa di Perancis. Bahkan saat ini maminya Sophia jg sedang mengikuti program Duolingo, bahasa Prancis, untuk mengimbangi dan dapat mempraktekkan berbicara bahasa Prancis sehari- hari di rumah.
Di Indonesia, bahasa/sastra Prancis banyak memiliki peminat, terbukti saat ini terdapat tidak kurang 15 Universitas yg menyediakan fakultas atau jurusan Bahasa Prancis, bahkan pada 500 SMA di Indonesia telah mengajarkan bahasa Prancis bagi para siswanya.
Gambar : Sandra Vivier, menyampaikan presentasi berbagai makanan khas negara- negara Frankofon.
Pada rangkaian kegiatan Frankofonie di IFI Surabaya, yg dilaksanakan di gedung AJBS Surabaya, setelah mengikuti pelajaran kelas rutinnya, Sophia menuju ke ruang perpustakaan tempat dilaksanakan lomba mewarnai gambar bagi anak- anak. Sophia tampak menikmati kegiatan bersama teman- temannya, walau kali ini Sophia belum mendapat penghargaan dalam lomba mewarnai. Semoga lain kali lebih baik ya, Sophia.
Sementara Sophia mengikuti kegiatan rutin bahasa Perancis dan lomba mewarnai di ruang perpustakaan, di tempat terpisah maminya bersama papanya juga mengikuti sebuah acara lain, yaitu presentasi memperkenalkan makanan khas negara- negara Frankofon yaitu Poulet DG dari Kamerun ; Attièkè au Poisson Brais dari Pantai Gading; Sauce Gombo Pimentèe dari Mali/ Sènègal ; dan Rougail Saucisse dari Pulau Rèunion. Presentasi dibawakan oleh ibu Sandra Vivier, yg juga sebagai Direktur IFI Surabaya, dilaksanakan dari jam 10.30 - 11.30 Wib. Kali ini Ibu Sandra menyampaikan presentasinya dg menjelaskan bagaimana cara memasak, berbagai sayuran, ikan, atau bahan lain apa saja yg digunakan, serta bagaimana menceritakan cita rasa makanan tersebut.
Mengikuti dan berpartisipasi dlm acara Frankofonie di IFI Surabaya membuat Sophia bersama kedua orang tuanya happy dan memiliki kesan positif serta membanggakan.
Gambar : Berbagai menu makanan dari negara Frankofon
Pada rangkaian kegiatan Frankofonie di IFI Surabaya, yg dilaksanakan di gedung AJBS Surabaya, setelah mengikuti pelajaran kelas rutinnya, Sophia menuju ke ruang perpustakaan tempat dilaksanakan lomba mewarnai gambar bagi anak- anak. Sophia tampak menikmati kegiatan bersama teman- temannya, walau kali ini Sophia belum mendapat penghargaan dalam lomba mewarnai. Semoga lain kali lebih baik ya, Sophia.
Sementara Sophia mengikuti kegiatan rutin bahasa Perancis dan lomba mewarnai di ruang perpustakaan, di tempat terpisah maminya bersama papanya juga mengikuti sebuah acara lain, yaitu presentasi memperkenalkan makanan khas negara- negara Frankofon yaitu Poulet DG dari Kamerun ; Attièkè au Poisson Brais dari Pantai Gading; Sauce Gombo Pimentèe dari Mali/ Sènègal ; dan Rougail Saucisse dari Pulau Rèunion. Presentasi dibawakan oleh ibu Sandra Vivier, yg juga sebagai Direktur IFI Surabaya, dilaksanakan dari jam 10.30 - 11.30 Wib. Kali ini Ibu Sandra menyampaikan presentasinya dg menjelaskan bagaimana cara memasak, berbagai sayuran, ikan, atau bahan lain apa saja yg digunakan, serta bagaimana menceritakan cita rasa makanan tersebut.
Mengikuti dan berpartisipasi dlm acara Frankofonie di IFI Surabaya membuat Sophia bersama kedua orang tuanya happy dan memiliki kesan positif serta membanggakan.
Gambar : Berbagai menu makanan dari negara Frankofon
Prancis dg slogannya yg sangat terkenal dunia yaitu Libertè, Ègalitè, Fraternitè, yaitu Kebebasan, Keadilan, Persaudaraan, sangat memberikan inspirasi bagi masyarakat di seluruh dunia. Sebuah cita- cita revolusi Prancis yg memberikan semangat bagi cita- cita revolusi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak temuan ilmu dan teknologi di dunia berasal dari Prancis, yg sangat bermanfaat bagi dunia. Di samping sebagai pusat ilmu pengetahuan, Prancis memiliki sebuah kota yg terkenal di dunia, yaitu Paris, sebagai pusat mode dunia dan merupakan impian semua orang, khususnya wanita untuk mengunjunginya.
Ce n'est pas la mer à boire" atau "Bukan masalah besar". Semoga, dengan belajar bahasa Prancis bisa mengantarkan Sophia untuk belajar ilmu pengetahuan tinggi di Perancis dan bisa mengunjungi kota Paris. Prancis adalah negara impian bagi peminat ilmu pengetahuan dan filsafat, seperti papanya Sophia yg gemar membaca filsafat yg ditulis oleh para filsuf besar dari Perancis, dari mulai abad pencerahan Voltaire, JJ Rousseau, Montesquieu, dan Rene Decartes dg ucapan terkenalnya " Cogito, ergo sum". Bahkan filsafat eksistensialisme, dg tokoh utamanya Jean Paul Sartre, yg memberikan kebebasan bagi manusia dg pemikirannya yg sangat progresif yaitu "Eksistensi mendahului esensi", dimana manusia mempunyai kebebasan sepenuhnya atas dirinya sendiri. Juga Jean Baudrillard dg Hiper realitasnya.
Gambar : Sophia mengikuti lomba mewarnai gambar di Perpustakaan IFI, Surabaya.
Semoga apa yg terbaik diterima Sophia dari kedua orang tuanya saat ini dapat memberinya jalan terbaik bagi masa depannya, seperti sebuah quotes Albert Camus : " La vraie gènèrosite envers l'avenir consiste à tout donner au prèsent" atau Kemurahan hati sejati tehadap masa depan adalah memberikan segalanya untuk saat ini"
Dan memberikan pendidikan terbaik buat Sophia merupakan bentuk cinta dan kasih sayang dari kedua orangtuanya seperti sebuah quotes yg berbunyi :"Il n'y qu'un bonheur dans la vie, c'est d'aimer et d'etre aimè" oleh George Sand. Artinya "Hanya ada satu kebahagiaan dalam hidup, yaitu mencintai dan dicintai"
Semoga melalui IFI, impian Sophia untuk belajar di Prancis menjadi kenyataan bagi Sophia.
Salam.
Surabaya, 23 Maret 25
Philosophia- Suyitno ( jalantolwisata.blogspot.com)
Disclamer : Tulisan ini mengabadikan acara Sophia yg semata untuk kepentingan pribadi/ keluarga dan tidak mewakili kepentingan organisasi apapun. Penyebutan produk, pihak tertentu, atau siapapun yg berafiliasi dg satu hal didalamnya, semata hanya krn merupakan bagian aktifitas yg tdk terpisahkan.
Komentar
Posting Komentar