KALAU JAUH GAK BISA, PENDEKPUN JADI
KALAU TIDAK BISA JAUH, PENDEKPUN JADI
Antara Amboina, Pecel picuk Lengkong dan Kopi Sontoloyo
Komunitas Free Riders yg selalu aktif.
Awalnya mungkin ngobrol dan omong- omong santai saat kopi darat ( Kopdar) sesama anggota komunitas, tentu sambil ngumpul dan makan siang atau sarapan pecel. Hobby, memang tidak bisa dinalar secara akal sehat atau dirasionalkan, harus dirasakan untuk bisa mencari benang merahnya. Itulah kenapa komunitas Free Riders yg anggotanya hanya belasan penghobi motor cukup sering melakukan touring motor, walau hanya dg rute yang tidak terlalu jauh dari kota Surabaya, berkisar antara Trawas,Batu atau juga Madura.
Antara Amboina, Pecel picuk Lengkong dan Kopi Sontoloyo
Komunitas Free Riders yg selalu aktif.
Awalnya mungkin ngobrol dan omong- omong santai saat kopi darat ( Kopdar) sesama anggota komunitas, tentu sambil ngumpul dan makan siang atau sarapan pecel. Hobby, memang tidak bisa dinalar secara akal sehat atau dirasionalkan, harus dirasakan untuk bisa mencari benang merahnya. Itulah kenapa komunitas Free Riders yg anggotanya hanya belasan penghobi motor cukup sering melakukan touring motor, walau hanya dg rute yang tidak terlalu jauh dari kota Surabaya, berkisar antara Trawas,Batu atau juga Madura.
Gambar : Komunitas Free Riders di Alon- alon Kota Sampang, Madura
Komunitas touring motor Free Riders adalah sebuah komunitas kecil yg sesuai namanya merupakan komunitas bebas dan tidak terikat dengan aturan dan prosedur organisasi yg terlalu kaku atau mengikat. Anggota komunitas Fee Riders terdiri hanya belasan orang yg menginginkan kebebasan dalam menggagas ide dan memutuskan kapan dan tujuan lokasi touring bersama anggota. Seperti keputusan dalam menentukan tujuan touring yg telah dilakukan sebelumnya, disamping kopdar maka menentukan tujuan touring ke Madura bbrp waktu yg lalu juga hanya berdasarkan diskusi dlm WAG yg ada. Begitu ada gagasan dan ide disampaikan dalam WAG , kemudian dikomentari anggota dan kemudian diberikan persetujuan tentang obyek tujuan, waktu keberangkatan & titik kumpul anggota maka jadilah touring pendek ke Madura.
Touring ke Madura, dilakukan pada Senin, tanggal 2 Desember 2024 diikuti anggota komunitas Free Riders yaitu Agus Triantyo, Sony, Suyadi,Joko Hardono,Kiki, Didik A, dan tentu saya sendiri,Suyitno. Touring pendek sebenarnya jg dimaksudkan untuk menjaga gairah/ mood touringnya agar tetap terpelihara. Sengaja tidak mengelilingi Pulau Madura, hanya separuh perjalanan yaitu dari Surabaya- Suramadu - Bangkalan lewat selatan, hanya sampai Sampang kembalinya kearah jalan pantai utara. Sepanjang perjalanan balik dari Sampang diiringi dengan guyuran hujan deras, sempat berhenti untuk memakai jas hujan, terus lanjut bablas dan berhenti sambil makan siang di Warung Gang Amboina, Bangkalan. Sebuah warung yang menawarkan makanan enak dengan spesialis daging dan jeroan yg memiliki bumbu khas Madura sehingga memiliki cita rasa dan aroma menggugah selera. Menu lainnya yg juga perlu dicoba ada Nasi campur, nasi kering,nasi babat,Rawon, nasi telur petis,dsb. Soal harga tentu cukup murah bagi siapapun yang ingin mencoba kuliner asal Madura, cukup Rp.22 ribuan.
Komunitas touring motor Free Riders adalah sebuah komunitas kecil yg sesuai namanya merupakan komunitas bebas dan tidak terikat dengan aturan dan prosedur organisasi yg terlalu kaku atau mengikat. Anggota komunitas Fee Riders terdiri hanya belasan orang yg menginginkan kebebasan dalam menggagas ide dan memutuskan kapan dan tujuan lokasi touring bersama anggota. Seperti keputusan dalam menentukan tujuan touring yg telah dilakukan sebelumnya, disamping kopdar maka menentukan tujuan touring ke Madura bbrp waktu yg lalu juga hanya berdasarkan diskusi dlm WAG yg ada. Begitu ada gagasan dan ide disampaikan dalam WAG , kemudian dikomentari anggota dan kemudian diberikan persetujuan tentang obyek tujuan, waktu keberangkatan & titik kumpul anggota maka jadilah touring pendek ke Madura.
Touring ke Madura, dilakukan pada Senin, tanggal 2 Desember 2024 diikuti anggota komunitas Free Riders yaitu Agus Triantyo, Sony, Suyadi,Joko Hardono,Kiki, Didik A, dan tentu saya sendiri,Suyitno. Touring pendek sebenarnya jg dimaksudkan untuk menjaga gairah/ mood touringnya agar tetap terpelihara. Sengaja tidak mengelilingi Pulau Madura, hanya separuh perjalanan yaitu dari Surabaya- Suramadu - Bangkalan lewat selatan, hanya sampai Sampang kembalinya kearah jalan pantai utara. Sepanjang perjalanan balik dari Sampang diiringi dengan guyuran hujan deras, sempat berhenti untuk memakai jas hujan, terus lanjut bablas dan berhenti sambil makan siang di Warung Gang Amboina, Bangkalan. Sebuah warung yang menawarkan makanan enak dengan spesialis daging dan jeroan yg memiliki bumbu khas Madura sehingga memiliki cita rasa dan aroma menggugah selera. Menu lainnya yg juga perlu dicoba ada Nasi campur, nasi kering,nasi babat,Rawon, nasi telur petis,dsb. Soal harga tentu cukup murah bagi siapapun yang ingin mencoba kuliner asal Madura, cukup Rp.22 ribuan.
Gambar : Mampir makan di Warung Amboina, Bangkalan, Madura.
Dan tidak sampai genap sebulan setelah touring pendek ke Madura, pada Sabtu tanggal 21 Desember 2024 kembali Free Riders melalui WA Grup, dilakukan kopi darat sambil sarapan pagi,yg kali ini bertempat di Warung Pecel Pincuk atau Pecel Lengkong di Citra Harmoni, Trosobo,Taman Sidoarjo. Nasi Pecel pincuk Lengkong, sesuai namanya memiliki wadah pincuk bukan piring, juga ada bumbu tumpangnya, sebuah menu makan yang sehat bagi segala usia. Nasi Pecel adalah sebuah makanan yg khas Jawa yg dilengkapi dg berbagai sayur seperti kangkung, toge, kacang panjang dg bumbu kacangnya,dan dilengkapi rempeyek yg renyah, tempe goreng,dsb. Silahkan teman- teman mencoba sarapan nasi Pecel pincuk Lengkong,tdk akan menyesal rasanya enak. Silahkan yang lagi berada di sekitar Citra Harmoni, mampir di Pecel pincuk Lengkong, yang ternyata milik salah satu teman JMTO, Harsono, yg juga anggota Free Riders.
Dan tidak sampai genap sebulan setelah touring pendek ke Madura, pada Sabtu tanggal 21 Desember 2024 kembali Free Riders melalui WA Grup, dilakukan kopi darat sambil sarapan pagi,yg kali ini bertempat di Warung Pecel Pincuk atau Pecel Lengkong di Citra Harmoni, Trosobo,Taman Sidoarjo. Nasi Pecel pincuk Lengkong, sesuai namanya memiliki wadah pincuk bukan piring, juga ada bumbu tumpangnya, sebuah menu makan yang sehat bagi segala usia. Nasi Pecel adalah sebuah makanan yg khas Jawa yg dilengkapi dg berbagai sayur seperti kangkung, toge, kacang panjang dg bumbu kacangnya,dan dilengkapi rempeyek yg renyah, tempe goreng,dsb. Silahkan teman- teman mencoba sarapan nasi Pecel pincuk Lengkong,tdk akan menyesal rasanya enak. Silahkan yang lagi berada di sekitar Citra Harmoni, mampir di Pecel pincuk Lengkong, yang ternyata milik salah satu teman JMTO, Harsono, yg juga anggota Free Riders.
Gambar : Kopdar dan sarapan pecel pincuk Lengkong,di Taman, Sidoarjo.
Sambil ngobrol "ngalor ngidul" dg berbagai cerita pengalaman masa lalu dan tentu juga sambil menikmati nasi pecel pincuk Lengkong nyg enak, tidak terasa sdh jam 11.an siang. Entah siapa yang punya ide dan mulai menyampaikan : "Selesai makan pecel, bagaimana kalau dilanjutkan ke Trawas?. Dan dengan enteng semua pada setuju...ok jadi deh berangkat touring pendek ber 7 orang ke Trawas dg tujuan bersantai di Cafe Sontoloyo yang terkenal dg nasi Lodehnya. Di Cafe Kopi Sontoloyo juga bergabung anggota lainnya, Bro Sony bersama nyonya.
Kopi Sontoloyo, sebuah tempat kuliner dengan suasana perbukitan yg berudara dingin sejuk, kondisi alamnya menunjang, dengan pepohonan yg rindang dan asri. Menawarkan berbagai menu ringan dan berat khas desa, mulai dari singkong/pohong goreng yg renyah, tempe mendoan,dsb. Kalau mau makan berat ada menu nasi lodeh, nasi ayam sambel Madura, Soto seger,nasi goreng, juga minuman penghangat seperti wedang jahe, susu panas, beras kencur,ds. Silahkan mampir bila sedang berwisata ke Trawas.
Gambar : Touring pendek, santai di Kopi Sontoloyo, Trawas.
Oh ya sayang sekali saat berhenti di Cafe kopi Sontoloyopun, diiringi dengan hujan sepanjang waktu. Setelah cukup lama bercengkerama di Kopi Sontoloyo dan mulai agak reda dg gerimis kecil, maka sepakat untuk balik ke Surabaya. Walau tidak jauh motor berjalan dari Kopi Sontoloyo, ternyata hujan msh senang dengan Free Riders, hujan deras kembali mengguyur sepanjang jalan pulang ke rumah. Dan kali ini rute yg dipilih bukan rute saat berangkat, tetapi menuju Pandaan - Sidoarjo.
Naah kawan.,.cukup ya cerita touring pendek kali ini.
Salam sehat selalu.
Surabaya, 23 Desember 2024
Philosophia- Suyitno ( jalantolwisata.blogspot.com)
Disclamer : Tulisan ini mengabadikan acara komunitas Touring Free Riders yg semata untuk kepentingan anggota komunitas dan tidak mewakili kepentingan organisasi apapun. Penyebutan produk, pihak tertentu, atau siapapun yg berafiliasi dg satu hal didalamnya, semata hanya krn merupakan bagian aktifitas yg tdk terpisahkan.
Sambil ngobrol "ngalor ngidul" dg berbagai cerita pengalaman masa lalu dan tentu juga sambil menikmati nasi pecel pincuk Lengkong nyg enak, tidak terasa sdh jam 11.an siang. Entah siapa yang punya ide dan mulai menyampaikan : "Selesai makan pecel, bagaimana kalau dilanjutkan ke Trawas?. Dan dengan enteng semua pada setuju...ok jadi deh berangkat touring pendek ber 7 orang ke Trawas dg tujuan bersantai di Cafe Sontoloyo yang terkenal dg nasi Lodehnya. Di Cafe Kopi Sontoloyo juga bergabung anggota lainnya, Bro Sony bersama nyonya.
Kopi Sontoloyo, sebuah tempat kuliner dengan suasana perbukitan yg berudara dingin sejuk, kondisi alamnya menunjang, dengan pepohonan yg rindang dan asri. Menawarkan berbagai menu ringan dan berat khas desa, mulai dari singkong/pohong goreng yg renyah, tempe mendoan,dsb. Kalau mau makan berat ada menu nasi lodeh, nasi ayam sambel Madura, Soto seger,nasi goreng, juga minuman penghangat seperti wedang jahe, susu panas, beras kencur,ds. Silahkan mampir bila sedang berwisata ke Trawas.
Gambar : Touring pendek, santai di Kopi Sontoloyo, Trawas.
Oh ya sayang sekali saat berhenti di Cafe kopi Sontoloyopun, diiringi dengan hujan sepanjang waktu. Setelah cukup lama bercengkerama di Kopi Sontoloyo dan mulai agak reda dg gerimis kecil, maka sepakat untuk balik ke Surabaya. Walau tidak jauh motor berjalan dari Kopi Sontoloyo, ternyata hujan msh senang dengan Free Riders, hujan deras kembali mengguyur sepanjang jalan pulang ke rumah. Dan kali ini rute yg dipilih bukan rute saat berangkat, tetapi menuju Pandaan - Sidoarjo.
Naah kawan.,.cukup ya cerita touring pendek kali ini.
Salam sehat selalu.
Surabaya, 23 Desember 2024
Philosophia- Suyitno ( jalantolwisata.blogspot.com)
Disclamer : Tulisan ini mengabadikan acara komunitas Touring Free Riders yg semata untuk kepentingan anggota komunitas dan tidak mewakili kepentingan organisasi apapun. Penyebutan produk, pihak tertentu, atau siapapun yg berafiliasi dg satu hal didalamnya, semata hanya krn merupakan bagian aktifitas yg tdk terpisahkan.
Komentar
Posting Komentar