PERILAKU MENGEMUDI

PERILAKU MENGEMUDI
Sebuah gejala gangguan Psikologis

Mungkin kita pernah berbocengan sepeda motor atau semobil dan duduk disamping seorang pengemudi yg memiliki perilaku mengemudi yang sangat sensitif & cenderung agresif dg stimulus dari luar. Dia sering marah-marah tak terkendali dan melepas emosi kpd pengemudi lain, karena berharap semua pengemudi lain berpikir dan bertindak yg sama dg apa yang dia inginkan. 
Dan atas keprihatinan diatas, akhirnya melahirkan keinginan membuat tulisan pendek ini, disamping jg sebagai informasi bagi teman- teman komunitas yg sering dg aktifitas wisata touring menggunakan mobil ataupun sepeda motor (JMMC).


Untuk mendukung tulisan ini, saya mencari bahan tulisan dan menemukan sebuah hasil survei terbaru tentang perilaku mengemudi di jalan, yg dilakukan oleh perusahaan riset & survei di Amerika,  dimana salah satu hasil surveinya menunjukkan bhw 78,% responden memiliki anggapan bhw cara mengemudi di jalan menunjukkan banyak hal terkait kepribadian seseorang. Bila sesorang mengemudi kendaraan dg cara yg berisiko dan berbahaya itu menandakan bhw orang tsb jg akan bertindak yg sama pd aspek kehidupan yang lain.
Yang unik dari membaca hasil survei tsb, 60 % responden tidak mau berkencan dg seseorang yg mengemudi dg buruk, dan jg 56 % tdk mau dg yg mengemudi tdk aman. Atau dg kata lain bhw orang pd umumnya merasa tidak nyaman dg pengemudi kendaraan yg agresif, yg memiliki risiko tinggi dan berbahaya dalam mengemudi.

Dan tahukah anda bhw kebiasaan tak sehat saat mengemudi  bisa dihubungkan dengan kesehatan mental, dan jg merupakan salah satu tanda gangguan psikologis seseorang?  Pada umumnya kebiasaan mengemudi yg buruk memiliki masalah psikologis kejiwaan berupa gangguan Attention Deficit Disorder ( ADD) atau Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) dg ciri perilaku tdk dewasa, impulsif yg hanya mengedepankan insting atau emosi sesaat saja. Padahal untuk mengemudi yg baik dibutuhkan kedewasaan kepribadian, rasional, dan memiliki pertimbangan yang matang.

Beberapa kebiasaan yg menunjukkan gejala gangguan psikologis itu misalnya tak sabar utk mendahului, tidak memberi kesempatan orang lain utk mendahului, banyak membunyikan bel secara keras & berulang, sering menggunakan HP saat mengemudi, tidak menjaga jarak atau sangat dekat dg mobil yg berada didepannya, menginjak gas dan rem secara mendadak, bahkan lebih mementingkan merias diri di mobil dibandingkan keselamatan ( wanita), dsb.

Mengemudi  sepeda motor ataupun mobil merupakan sebuah aktifitas yg sangat kompleks dan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu psikologis, emosi dan dinamika sosial di jalan raya.  Dan krn itu  mengemudi jg diperlukan empati, antisipasi dan respon yg penuh kesabaran dan pengertian. Dalam mengemudi janganlah selalu berpikir dg mengharapkan pengendara yg lain akan melakukan hal yg sama seperti yg kita akan lakukan dalam situasi yg sama.

Dari banyak sumber informasi ataupun literatur yg saya dapatkan, dalam mengemudi kendaraan di jalan raya kita mungkin mengenal 2 cara dalam mengemudi yaitu Defensive Driving dan Safety Driving, apakah itu dan apa bedanya? Berikut sedikit pengertiannya,  yuuk ikuti!

[  ] Dalam Defensive Driving, merupakan mengemudi secara aman berkeselamatan  sehingga diperlukan cara ,sratategi dan faktor" yang harus dilakukan selama mengemudi yaitu kewaspadaan, kesadaran, sikap toleransi dan antisipasi. Salah satu pengertian Defensive Driving adalah mengemudi guna melindungi & menyelamatkan nyawa dengan tidak terganggu keadaan apapun yg ada di jalan. Pengemudi memiliki tanggung jawab kpd diri sendiri dan orang lain yg tinggi serta tidak agresif dalam mengemudi.
[  ] Safety Driving, mengemudi secara aman yg lebih menekan pd aspek teknik yang baik dan benar, yg hrs dilakukan selama mengemudi, dan lbh kpd bagaimana menjaga keselamatan diri kita dlm mengemudi.  Disini lebih diutamakan bagaimana  teknik mengemudi, seperti bagaimana posisi duduk yg benar, bagaimana mengetahui blind spot kendaraan, cara mendahului yg aman,dsb. Safety Driving jg lebh kpd bagaimana mematuhi regulasi yang ada dan kemampuan standar yg hrs dimiliki seorang  pengemudi.

Demikian sedikit tulisan tentang  cara dan perilaku mengemudi yg baik, yang mencerminkan pengutamaan keselamatan, etika dan sopan santun di jalan yg sebaiknya kita ikuti.  Mengemudi di jalan raya seharusnya mengedepankan kesabaran, menahan diri, tidak agresif dan tidak arogan sehingga mengemudi merupakan aktifitas yg aman, nyaman, berkeselamatan dan menjaga ketertiban di jalan.
Terlalu percaya diri ( Over Confident)  di jalan raya juga merupakan salah satu sumber perilaku mengemudi yang tidak mendukung dalam Defensive Driving ataupun Safety Driving. Buatlah mengemudi itu enjoy dan menyenangkan!

Selamat mengemudi dengan aman &  nyaman

Surabaya, 26 Juni 2024
Philosophia- Suyitno (jalantolwisata.blogspot.com)

Disclamer : Tulisan diatas berasal dari pemikiran & pendapat pribadi, berdasarkan pengalaman, riset pribadi dari berbagai sumber bacaan, dan tidak mewakili kepentingan organisasi manapun. Perbedaan pendapat,kekeliruan/kesalahan data, gambar dan ketidaksetujuan materi tulisan dilakukan dg hak jawab agar melengkapi tulisan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BARONGSAI DI MANDALA 2

HAPPY BIRTHDAY SOPHIA

SOPHIA GOES TO SELECTA